Blog
ini ditujukan hanyalah untuk berbagi..
berbagi hal yang belum sempat terucapkan lewat kata-kata dan tertumpahkan dengan tulisan,,

Memulai jejak dalam sebuah tulisan.
Menorehkan tinta sejarah hingga ia dikenal nyata.

Sejarah kehidupan dalam sebuah bingkai.
Melompati setiap ekstase dengan semangat menyala.

Walau terkadang lampu - lampu jalanan turut menghiasi medan menuju setiap tahap kemenangan, pengharapan dan sebuah pembelajaran tentang Kebijaksanaan.

Semua tertuang untuk sebuah cerita.
Cerita hidup yang aku, kau dan kita adalah pelaku setianya.
Hingga kemudian Cahaya gemilang itu mampu kau renggut, kau peluk dengan tanganmu.

Sabtu, 25 Februari 2012

Catatan Terakhir..



Assalamu’alaikum wr.wb.

         Segala Puji bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga kita masih dapat berdiri tegak disini. Memegang panji-panji perjuangan yang dilandaskan karena-Nya. Karena sifat pemurah-Nya, kita pun masih menemukan adanya nikmat dan keteguhan hati dalam mempertahankan sebentuk semangat idealisme sebagai mahasiswa dalam diri ditengah-tengah carut marut wajah Indonesia yang selalu terombang-ambing dalam ketidakpercayaan dan kepalsuan yang menjadi-jadi.
         Kemudian selalu teriring salam yang paling tinggi yang malaikat dan alam pun bershalawat atasnya, Nabi Muhammad SAW. Ia lah yang telah membawa kegelapan dan kepayahan akhlak menjadi sebentuk dunia yang terang dan kemurnian serta sebaik-baik akhlak manusia di muka bumi. Ia lah yang mengajarkan arti sebuah komitmen dan keistiqamahan dalam berjuang walau harus diasingkan, dilempari kotoran dan dicap sebagai seorang gila karena keteguhan prinsip Tuhan yang Ia pegang.
         Rekan-rekan sekalian yang saya hormati, perjalanan ini sesungguhnya tidaklah dapat dikatakan panjang ataupun sangat singkat. Dalam keterbatasan waktu yang diberikan, teman-teman pun telah berusaha seoptimal mungkin yang dapat dilakukan dalam mempertahankan fungsi dan menggunakan kekuatan sebagai mahasiswa dalam menjalankan peranannya.
         Memulai perjalanan dalam waktu yang kurang dari satu tahun ini merupakan hal yang bukan main-main. Jika harus berbicara mengenai amanah maka kita akan ditemukan pada titik dimana gunung dan langit pun tak sanggup memanggulnya. Tetapi Allah kemudian mengaruniakan tentang hal yang disebut keberanian dan komitmen untuk sebuah ladang amal yang tek ternilai harganya.
         Pemantapan eksistensi organisasi mahasiswa kemudian kita rasakan pada pergolakan dan kepayahan menyeluruh yang terjadi dalam Program pengenalan kampus. Dimana segala tumpahan upaya, materi, dan ruhiyah menjadi harga untuk menyambut senyum-senyum semangat dari generasi-generasi baru yang akan melanjutkan estafet perjuangan ini. Dalam banyak kekurangan, kami pun mencoba menghadirkan sesuatu yang tidak hanya dapat dirasakan kalangan internal sendiri, tetapi juga dapat dirasakan dan bermanfaat bagi masyarakat luas, Baksos serta rangkaian agenda lain yang mengharuskan kami terjun langsung ke lapangan serta mengeluarkan skill yang memang harusnya didapatkan pada ranah akademik. Perlakuan caring sebagai tindakan nyata adalah bentuk konkret akan sebuah solusi carut marut masyarakat kita masa ini.
         Kemudian melihat pada sisi pemasivan isu-isu local, nasional, dan internasional pun harus dirasakan oleh segenap civitas akademika PSIK Unsri, sehingga juga dapat menyentuh segala aspek keperawatan yang ada saat ini. Segala bentuk seminar, diskusi, dan beberapa rangkaian aksi dilakukan dalam rangka pencerdasan dan pemahaman akan kecintaan yang lebih dalam pada profesi sendiri. Seperti pada rangkaian International Nurses Day, hari penghargaan akan seragam biru – putih yang mewarnai pelosok negeri.
         Dalam pergolakannnya secara nasional, maka kekuatan dan ketahanan hati pun terlihat dan menjadi nilai tersendiri bagi sosok-sosok hebat yang masih dapat bertahan dalam garis edar organisasinya. Tak surut pada caci maki, tak mundur pada segala bentuk hina diri.justru ia kemudian semakin menguatkan langkah untuk menunjukkan bahwa PSIK Unsri adalah institusi yang tak hanya mampu bicara, namun mampu memberikan sentuhan aksi nyata lewat keramahan dan kerja kerasnya.
         Bicara tentang status mahasiswa yang masih melekat pada diri, bahwa kemudian banyak yang dininabobokkan dengan mati surinya pergerakan pasca '98. Atas nama reformasi seolah-olah kita terjebak pada pemikiran pragmatis dan ikut arus. Bahkan bisa jadi sebutan sebagai 'anjing penjaga' kekuasaan dinisbahkan bagi kelesuan (ke-BT-an) pergerakan zaman ini.
Keidealismean mahasiswa pun semakin dipertanyakan. Mungkinkah masih ada proses tawar-menawar pada penguasa, kemudian menjual idealisme atas nama mahasiswa? Sungguh ironis, memang. Kalau bisa untuk bercermin diri, maka lihatlah kepada homogenitas gerakan kita saat ini. Gerakan homogen yang melambung ke udara, tetapi kemudian terhempas jauh karena kesepian gerakan. Akhirnya, lahirnya pola - pola pemikiran idealisme yang terpasung pada gerakan pragmatis, cenderung ikut arus, karena sepi gerakan.
Krisis kesadaran mahasiswa dalam hal ini pun semakin menjadi. Kelelahan idealisme menjadi faktor penting dalam terkuncinya pemaknaan pergerakan yang sebenarnya. Bukan untuk berjuang menegakkan kebenaran, melainkan pragmatisme yang membludak dengan sifat pamrih mendalam.
         Tinggal satu atau dua orang yang kemudian hadir ditengah-tengah lapangan juang. Menisbahkan diri dan mengatasnamakan idealismenya dengan tindakan heroik menjadi-jadi, walaupun dalam genre duniawi. Sebuah gerakan nyata atas kekecewaan pada penguasa zaman ini.
         Begitu banyak kekurangan. Begitu banyak lubang-lubang yang harus ditambal. Tapi ini bukan berarti menjadi alasan dalam menyurutkan niat untuk tetap berbuat kebaikan nyata dalam garis edarnya. Bekerja secara loyal dalam sebuah jama’ah atau organisasi. Membuang segala sifat ego dan ambisi pribadi. Karena tak ada lagi ambisi dan kehendak pribadi. Yang ada hanyalah kehendak dari Illahi.
         Akhir dari perjalanan satu periode ini, kami berharap adanya masukan dan saran dari rekan-rekan sekalian. Bukan hanya berupa kritik dan permasalahan, tetapi juga menghadirkan solusi nyata bagi PSIK yang lebih baik kedepan.
Belajar tentang seni kehidupan bukanlah tentang segala hal yang mesti dicapai, tetapi pembelajar sejati adalah yang berani memulai segalanya dari titik terawal.
HIDUP MAHASISWA!
JAYALAH INDONESIA!



                                                                              Indralaya, 24 Februari 2012
                                                                              Ketua BEM IK 2010 – 2011


                                                                                    Multi Aliyyah Rizqiy
                                                                                      NIM 04081003052

Tidak ada komentar:

Posting Komentar