Blog
ini ditujukan hanyalah untuk berbagi..
berbagi hal yang belum sempat terucapkan lewat kata-kata dan tertumpahkan dengan tulisan,,

Memulai jejak dalam sebuah tulisan.
Menorehkan tinta sejarah hingga ia dikenal nyata.

Sejarah kehidupan dalam sebuah bingkai.
Melompati setiap ekstase dengan semangat menyala.

Walau terkadang lampu - lampu jalanan turut menghiasi medan menuju setiap tahap kemenangan, pengharapan dan sebuah pembelajaran tentang Kebijaksanaan.

Semua tertuang untuk sebuah cerita.
Cerita hidup yang aku, kau dan kita adalah pelaku setianya.
Hingga kemudian Cahaya gemilang itu mampu kau renggut, kau peluk dengan tanganmu.

Selasa, 28 Februari 2012

Akhawaaat....Hayo, jangan Ge-Er ya!!


Assalamu’alaikum. Bila dakwah makin merebak dan komitmen utuh , insya Allah tak ada masalah yang tak selesai. Jangan lupa hari ini rapat pukul 14.00wib teng. Selamat Pagi. Bersemangatlah! :) “ Lagi-lagi aku senyum-senyum sendiri menerima sms-sms indah ini setiap hari.
Fadlan, yah dia, ketua organisasi di tempat yang sedang kuikuti saat ini. Rasanya senang sekali bisa mendapatkan sms-sms perhatian darinya. Dia selalu mengingatkanku untuk tetap tegar di jalan dakwah dengan sms-smsnya. Terasa ada perhatian khusus darinya untukku.
wa’alaikumussalam. Insyaallah akhi :)” kubalas smsnya dengan senyum merekah. Kembali teringat aku dengan perawakannya yang cool, bijak dan sangat bersahaja. Ia selalu mengingatkanku untuk selalu mendahulukan tujuan dakwah dimana-mana. Rasanya senang sekali.
Aku yang nyengir-nyengir sendiri , ditanyain Ida teman seorganisasiku yang heran melihat tingkahku
“ada apa ukhti senyam-senyum sendiri gitu. Cerita donk kenapa?” Tanya Ida sambil menyikut lenganku.
“mau tahuuu ajah..” kataku kepada Ida kemudian meninggalkannya begitu saja.

Aku pun kemudian bertanya-tanya tentang perasaan Fadlan selama ini kepadaku. Apakah dia juga merasakan hal yang sama seperti yang aku rasa? Tentu saja pikirku. Sms-sms dan perhatian-perhatian yang ia kirim menjelaskan bahwa ia juga menaruh rasa. Ah, ingin aku tanyakan langsung saja padanya demi kejelasan perasaan ini.
Assalamu’alaikum akhi, syukron atas tausyiah-tausyiah dan sms-sms semangatnya selama ini. Sangat memberikan semangat tersendiri bagi ana :)” aku pun berharap mendapatkan balasan sms kepastian darinya. Satu menit, 30 menit, satu jam, dua jam, lima jam, tidak juga kudapatkan sms balasan darinya. Hatiku pun galau tidak karuan. Aku pun marah padanya. Tega-teganya ia menggantungkan perasaanku seperti itu!
Esoknya aku bertemu dengan Ida, dia heran melihatku yang kemarin baru saja senyam-senyum gak jelas, hari ini sudah manyun gak karuan.
“eh kenapa lagi nih? Kemaren ceria banget..sekarang manyun gitu..kenapa ukh?” Ida mendekatiku yang berubah drastis emosinya.  
“aku tuh sebel banget tau gak ukh…” jawabku mewek
“sebel? Sebel sama siapa?”
“itu, sama si ketua. Fadlan!”
“lha, emang ada apa dengan Fadlan ukh?”
Aku yang mulai sesenggukan mencoba menceritakan masalah yang aku alami pada Ida.
“gini lho ukh, kemarin aku minta penjelasan Fadlan terkait perasaannya sama aku. Tapi gak dia bales-bales. Jahat banget sih ngegantungin perasaan aku kayak gitu!”
“lha, emang gimana ukh ceritanya bisa tahu Fadlan punya perasaan juga ke anti?”
“iya, nih, sms-sms perhatiaan dan semangatnya ke aku. Dia sering banget ngingetin ini, itu..sms menyemangati,. Aku juga mikir Fadlan punya rasa yang sama ke aku!”
“ooh, gitu..maksudmu sms-sms yang kayak gini bukan?” Ida ngeliatin isi sms-sms dari Fadlan di handphonenya padaku
Lho, kok sama dengan sms-sms yang Ida terima? Tanyaku dalam hati. Berarti Fadlan jahat! Tega banget mempermainkan dua orang akhwat. Tapi Ida bukannya marah-marah kayak aku malah cengar-cengir.
“ternyata kamu juga da! Tapi kok kamu gak marah, malah cengar-cengir aja! hiks” aku melihat Ida yang wajahnya memerah karena menahan tawa.
“haha…Citra.. coba deh kamu baca baik-baik. Kayak gak tau Fadlan aja. Sms-sms itu tuh buat semua anggota. Baik ikhwan maupun akhwat. Kalo dia mau ngirim sms khusus ke salah satu orang aja pasti ada sebutan akhi atau ukhtinya.”
Aku pun mencoba mengecek kembali sms-sms yang ada tulisan ukhtinya, ternyata memang hanya tentang sms-sms rapat saja.
“Cit, masa kamu gak tahu. Aku memang sudah tahu dari awal kalo Fadlan emang suka menyemangati setiap anggotanya..tidak terkhusus atau terkecuali” Ida memberikan pengertiannya padaku.
Mukaku merah padam, malu sekali aku rasanya. Perasaanku benar-benar tak karuan. Sms terakhir kukirimkan pada Fadlan. “Antum JAHAAT!!”
*sedangkan orang yang menerima sms diujung sana hanya dapat geleng-geleng tak mengerti dan mengelus dada.
 

Sahabatku, tidak bermaksud apa-apa saya membuat cerita ini (asli!! Hanya fiktif belaka!he).. namun tentunya kita dapat mengambil ibroh. Mungkin saja diluar dunia maya ini ada yang bernasib sama dengan cerita ini. Mengira macem-macem ternyata tidak seperti yang kita pikirkan, bahkan berbanding terbalik. Ingat saja kuncinya, jangan mudah Ge-Er. Terutama kaum wanita yang inginnya selalu diperhatikan. Memang wajar kalau perasaan-perasaan seperti itu muncul, hanya bagaimana kemudian kita membawa dan mengondisikannya. Pandai-pandailah menjaga hati dan diri.
Kalaupun ada sms-sms yang seperti itu. Cukup baca, lihat makna yang terkandung jika berupa hadist, ayat atau tausyiah2.. tersenyumlah, kemudian lupakan. Biar gak jadi sakit hati dan jatuh bertubi-tubi akhirnya mundur diri. Mundur tanpa berita dari perjalanan dakwah ini disebabkan sakit hati pada satu orang saja. Na’udzubillah..
Ini juga sebagai pengingat untuk saya pribadi, yang imannya sangat fluktuatif. Maka manfaatkan waktu jayanya. Jangan terlena pada waktu surutnya.
Sekali lagi. Karena cinta bukan hanya untuk dunia tapi juga untuk akhirat. Maka, semangat bermanfaat. Barakah menuju Jannah!^^b

Tidak ada komentar:

Posting Komentar