bila abi harus memilih, tentu agar engkau berada disamping abi selamanya | namun abi pahami kau miliki kehidupan, abi hanya belum biasa..
abi kenang saat kita bertamasya berdua, bercanda dan tertawa kelakar | walau tak ada satupun gambar merekam, ingatan abi belumlah pudar
ribuan kali abi berbicara hadapi ramai hadirin | tak sekalipun bibir abi kelu kecuali saat ini, saat engkau berhias putih pengantin
mungkin kau takkan pernah pahami, tapi serahkan putri yang telah kaujaga tetap salihah | percayalah itu bukan hal yang mudah
mungkin kapal akan tetap aman bila berada di dermaga, namun bukan itu tujuannya dirakit | begitupun sekarang engkau mesti berakit
bila yang kaya hadiahkan harta, maka abi bukan yang kaya | maka abi hadiahkan kepadamu beberapa kata
engkau tidak pernah abi didik hanya untuk menjadi seorang istri | namun menjadi ibu yg membimbing dan lindungi buah hati
karena itu telah abi restui untukmu seorang lelaki yang tak hanya pimpinan | tapi teman yang berikan dukungan dan sokongan iman
walaupun sesama lelaki, abi tak dapat mengukur sejauh mana dia mencintaimu | tapi abi telah ketahui dia cintakan Allah-mu
taati suamimu dalam perkara ketaatannya pada Allah | jangan membantahnya dalam kema'rufan dan jangan engkau buat dia susah
saat akad terucap kelak, saat abi menerima | bukan lagi abi yang kau utamakan, adalah dia sekarang yang jadi penjaga
layani dia sebagaimana dulu kau melayani abi | berpelanlah berkata kepadanya sebagaimana engkau di hadapan kami
bersemangatlah dalam dakwah, jangan kendur karena pernikahan | sesungguhnya Rasulullah contohkan bahwa pernikahan bukanlah halangan
berprasangka baik pada suamimu, percayalah kepadanya | sungguh kepercayaan pada suamimu adalah amanah yang lebih berat baginya
istri penurut adalah istri yang baik budi | jangan buat suamimu ulangi pintanya dua kali kepadamu, penuhi dengan kerelaan hati
saat nafkah yang ia usahakan belum berbuah | ketahui bahwa ketaatanmu adalah undangan bagi rezeki Allah yang berlimpah ruah
saat nafkah sudah berbuah elok | perbanyak bersyukur pada Allah, jangan pernah halangi sedekah suamimu karena takut akan masa esok
saat ia tak ada dirumah, jagalah kehormatan | saat ia dirumah, jadikanlah bersama denganmu adalah hal yang tak dapat dilupakan
wajib bagimu menjaga harta dan namanya saat dia tiada | menjaga hati dan pikirannya pada Allah saat dia ada
sadarilah bahwa jalan yang engkau tempuh tak selalu bertabur bunga bermekar | adakalanya ia berduri lagi sukar
maka ingat bagimu, indah bagi istri untuk meminta maaf terlebih dulu | begitulah menurut Nabi pernikahan Islami sedari dulu
kunci keluarga adalah berbicara satu samalain | bukan memahami diri sendiri tapi memahami yang lain
selama standar kebenaran engkau dan suamimu adalah Allah | abi takkan khawatir akan ada masalah
adakalahnya mengalah bukan berarti salah | mengalah seringkali adalah cara terbaik agar pasangan mengaku salah
jangan berbicara saat marah, karena bukan engkau yang berpikir | setan mengalir dalam aliran darah, redakan dengan dzikir
saat kau rasa kurang pada suamimu, istighfar segera | karena kau sendiri tiada diciptakan sempurna tanpa cela
saat kau rasa lebih pada suamimu, hamdalah lisankan | sesungguhnya yang kau puji adalah Tuhan yang Maha Menjadikan
jangan kau cari abi saat bermasalah dengan suami-mu | sebagaimana abi tak pernah tunjukkan padamu saat abi ada urusan dengan ummi-mu
temui abi saat kau bahagia | sungguh abi akan jauh lebih berbahagia, saat ketahui engkau temukan kesenangan bersamanya
jalani hidupmu, nikmati dan berbahagialah, tak ada lagi yang dapat abi ajarkan padamu | tulis sendiri ceritamu
pada dirimu abi titipkan sebagian hati, sepenuh keyakinan, dan seluruh pengharapan abi | semoga tentara-tentara Allah lahir darimu.
***
Ayah, pahamlah ananda maksud Ayah memberikan kebebasan kepada ananda jalan hidup yang hendak ananda pilih, namun engkau selalu hadir menawarkan jalan yang baik dan memberi batasan tegas pada jalan yang tak pantas kulalui.
Tahukah setiap telepon-telepon yang ananda deringkan ke handphone ayah hanya untuk mendengar,
"Inilah hidup kan nak, mesti sabar. Ayah yakin, Ayah percaya sama ayuk. Ayuk pasti bisa melewatinya. Kita tak pernah tahu kehendak Allah terkadang lain dengan rencana kita.."
Saat yang ananda rasa justru akan membuat ayah kecewa dengan cerita dan kepayahan yang ananda lalui saat berbagi, namun Ayah selalu hadir sebagai sosok yang senantiasa menguatkan ananda. Menjadikan ananda sosok yang tegar meski sempat tercabik dari dalam. Menjadikan ananda melewati setiap kejatuhan dengan semangat tak terbilang.
Meski nanti, kepatuhan terutamaku padamu telah tergantikan olehnya. Namun ayah tetaplah ayah.. Ibu tetaplah Ibu.. Santun dan berlemah lembut padamu adalah kewajiban utama bagiku..
Engkau begitu sosok Laki-laki Luar biasa Ayah! Dihadapan Ibu engkau bisa menjadi manja namun penuh dengan kebijaksanaan tak terkira! Di depan anak-anakmu, engkau adalah sosok yang begitu penyayang, humoris, lembut namun tegas. Kaulah inspirasi terbesarku Ayah. Bersyukur ananda pada Allah karena telah dibentuk dan dibesarkan olehmu dan Ibu..
Engkau yang telah mengenalkan pada ananda ketaqwaan Illallah yang pertama, mencintai Rasul SAW dengan mencintai Risalah yang IA bawa...
Teladanmu pula yang menjadikan inspirasi bagi ananda untuk berlaku lemah lembut lagi baik perangainya. Doakanlah anakmu yang akan membangun peradaban Rabbani dimuali dari keluarga ananda nanti. Mungkin ananda akan sedikit egois, tak ingin sama denganmu ayah, namun harus lebih, harus lebih baik. Buah ajar dan didikmu tak ingin ananda buat kecewa karena laku buruk ananda..
Sungguh, ananda mencintaimu, sungguh mencintaimu karena Allah..
Semoga kita, keluarga ini, ditemukan dalam Jannah-Nya..
Ayah adalah makhluk paling ganteng bagiku saat ini... :)
Jum'at Barokah, 29 Juni 2012
11.12 PM