Blog
ini ditujukan hanyalah untuk berbagi..
berbagi hal yang belum sempat terucapkan lewat kata-kata dan tertumpahkan dengan tulisan,,

Memulai jejak dalam sebuah tulisan.
Menorehkan tinta sejarah hingga ia dikenal nyata.

Sejarah kehidupan dalam sebuah bingkai.
Melompati setiap ekstase dengan semangat menyala.

Walau terkadang lampu - lampu jalanan turut menghiasi medan menuju setiap tahap kemenangan, pengharapan dan sebuah pembelajaran tentang Kebijaksanaan.

Semua tertuang untuk sebuah cerita.
Cerita hidup yang aku, kau dan kita adalah pelaku setianya.
Hingga kemudian Cahaya gemilang itu mampu kau renggut, kau peluk dengan tanganmu.

Kamis, 03 Februari 2011

Saat Kata bernama Cinta hadir Menyapa Benda bernama Hati


Kisah ini kumulai saat kali pertama mengenalnya. Ya, mengenal dia. Bukan mengenal dan melihatnya secara kasat mata, tetapi segala yang dapat disebut sebagai attitude(sikap) pada hati dan pribadinya. Hm,sepertinya saat itu aku sedang merasakan hal yang tak patut dirasa pada saat yang tak tepat, tapi kan pasti melanda setiap jiwa. Ya teman, aku jatuh cinta. Kalau kata mang English sih,,I’m fall in Love..he

Ada kalanya saat cinta menyapa, dunia terasa berbeda. Seketika pun aku menjadi sangat puitis, bahkan setiap tulisan-tulisanku menyenandungkan kata-kata halus akan cinta. Tangan ini seakan terlalu terburu-buru saat kata yang bernama cinta itu menyingkap tabir hati dan menyapanya dalam diam. Aku begitu tak mengerti akan perasaan yang halus seperti ini. Terkadang aku bertanya-tanya, adakah yang mampu menyembunyikan hatinya dengan sangat rapi sehingga iblis pun tak tahu apa yang hati rasakan.

Ya, mungkin dengan diam. Mencintainya dalam diam. Dalam setiap sajak-sajak naïf yang aku senandungkan. Lirih, tak bermaksud namun menjadi bermakna. Tersirat olehku saat kebahagiaan akan cinta datang, aku tak kan pernah memaksa ataupun mengungkap hatiku pada saat yang tidak tepat. Cinta itu tetap aku hadirkan dalam qalbu sebagai penyemangat jiwa, untuk mendekatkan aku pada Sesuatu Yang Paling Tinggi.

Terkadang ada rasa cemburu, yang tak berhak aku memilikinya. Tak berhak aku atasnya. Tapi saat rasa sudah menuai benih dalam cinta, cinta tak dapat mengelak bahwa ia juga inginkan semerta-merta sang kekasih cinta.

Aku hanya meminta kebaikan, walaupun nisbi makna jika kusebut bahwa cinta itu tak perlu menghampiri hati. Hanya aku sudah terlanjut mengikat janji dengan cinta, ia menangis saat semua yang kulakukan dengan nama emosi dan nafsu bukan dengan cinta atau suara hati.

Kini kekasih cinta hanya berharap cinta kan bahagia bersama Sang Terkasih. Aku bersama Sang Kekasih Sejati kan ingin tersenyum saja. Biarkan cinta yang menjawab semuanya. Menyangsikan cinta, padahal hati melena dibuatnya. Ah cinta, kau tahu. Dalam diam, dan dalam cinta aku hanya akan berkata. Terbanglah kau disana. Aku tahu, kau punya cara, dan aku pun punya rencana. Aku takut bila harus menuliskan jika cinta tak harus memiliki. Ada rasa ego dan ingin menang saat menggapai cinta.

Biarkan ia mengalir, biarkan cinta malu-malu pada kesimpulannya sendiri. Tak ada harapan akan cinta, tak ada harapan pembalasan rasa. Hanya inginkan bersyukur saja, atas cinta yang merembes dalam cangkir-cangkir penadah gundah. Aku tahu akan segala rencana, biarkan pena ini menuliskannya dalam sejarah cinta. Toh ia akan mengalir dalam gangga-gangga maya sang pemikat jiwa.

Biarkan cinta tersenyum akan pemikirannya, karena ia bersemi bukan pada musimnya. Ia hadir bertaut bahkan saat hati tak pernah siap ingin menyambutnya. Maka, aku katakan pada cinta. Aku akan benar-benar menyambutmu saat kau dan aku tahu, saat cinta berkata tanpa batas, tanpa hijab, tanpa tersekat lorong waktu. Biarkan ruang dan waktu yang menyisakan jarak cinta menjawab kata cinta dengan diamnya.

Maka bersyukurlah jiwa saat cinta hadir dan berlabuh pada jiwa yang juga melabuhkan cintanya kepada Sang Pemilik Cinta. Tak ada noda, tak tersirat nista. Biarkan ia tetap suci, sesuci cinta apa adanya. Kan ada kalanya cinta harus jujur pada keterangannya. Ada kalanya cinta melabuhkan hatinya pada yang dipercaya.

Cukuplah kau mencintai Allah dengan sepenuh hatimu karena dengan mencintai Allah, kau akan mencintaiku karena-Nya.
Cinta itu lebih abadi dari pada cinta biasa.
Semoga cinta itu juga yang akan mempertemukan kita kembali di syurga.

Rabb_ku, Biarkan cinta ini Mulia. Biarkan ia menjadi fitrah dengan keadaannya. Biarkan ia hadir dengan rasa syukur tak terkira. Aku tak kan pernah menolak cinta. Apalagi Cinta yang sejak dulu Kau anugerahkan kepadaku. Segala Cinta-Mu yang memberikan Ruh dalam Nafas kehidupanku. Maka jagalah aku dalam Cinta_MU, dan dalam keyakinan_MU. Hingga sampai saat aku kan berucap pada yang kemudian Kau takdirkan untukku,,, Ya Cinta..Aku Mencintaimu apa adanya, karena Mencintaimu adalah anugerah dalam Mencintai_NYA..

Yang sedang dilanda cinta dan bersyukur karena IA menarik kembali hatinya kedalam kubangan lumpur Cinta Sang Pemilik CINTA Sesungguhnya..:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar