Blog
ini ditujukan hanyalah untuk berbagi..
berbagi hal yang belum sempat terucapkan lewat kata-kata dan tertumpahkan dengan tulisan,,

Memulai jejak dalam sebuah tulisan.
Menorehkan tinta sejarah hingga ia dikenal nyata.

Sejarah kehidupan dalam sebuah bingkai.
Melompati setiap ekstase dengan semangat menyala.

Walau terkadang lampu - lampu jalanan turut menghiasi medan menuju setiap tahap kemenangan, pengharapan dan sebuah pembelajaran tentang Kebijaksanaan.

Semua tertuang untuk sebuah cerita.
Cerita hidup yang aku, kau dan kita adalah pelaku setianya.
Hingga kemudian Cahaya gemilang itu mampu kau renggut, kau peluk dengan tanganmu.

Rabu, 21 Desember 2011

Kegamangan Pergerakan Lembaga Kemahasiswaan



Oleh : Multi Aliyyah Rizqiy
  Kab. Totalitas & Merakyat BEM UNSRI periode 2011-2012
_pada sebuah titik KeGalauan_
Apa yang terjadi pada lembaga kemahasiswaan kita akhir-akhir ini? Akankah berakhir ironis ataukah terlena pada kebijakan-kebijakan yang melenakan? Kemanakah peran para pejuang yang mengatasnamakan dirinya sebagai aktivis? Sebagai pimpinan sebuah lembaga, mereka telah banyak kehilangan taring.
Kemudian banyak yang dininabobokkan dengan mati surinya pergerakan pasca '98. Atas nama reformasi seolah-olah kita terjebak pada pemikiran pragmatis dan ikut arus. Bahkan bisa jadi sebutan sebagai 'anjing penjaga' kekuasaan dinisbahkan bagi kelesuan (ke-BT-an) pergerakan zaman ini.
Keidealismean mahasiswa pun semakin dipertanyakan. Mungkinkah masih ada proses tawar-menawar pada penguasa, kemudian menjual idealisme atas nama mahasiswa? Sungguh ironis, memang. Kalau bisa untuk bercermin diri, maka lihatlah kepada homogenitas gerakan kita saat ini. Gerakan homogen yang melambung ke udara, tetapi kemudian terhempas jauh karena kesepian gerakan. Akhirnya, lahirnya pola - pola pemikiran idealisme yang terpasung pada gerakan pragmatis, cenderung ikut arus, karena sepi gerakan.
Krisis kesadaran mahasiswa dalam hal ini pun semakin menjadi. Kelelahan idealisme menjadi faktor penting dalam terkuncinya pemaknaan pergerakan yang sebenarnya. Bukan untuk berjuang menegakkan kebenaran, melainkan pragmatisme yang membludak dengan sifat pamrih mendalam.
Tinggal satu atau dua orang yang kemudian hadir ditengah-tengah lapangan juang. Menisbahkan diri dan mengatasnamakan idealismenya dengan tindakan heroik menjadi-jadi, walaupun dalam genre duniawi. Sebuah gerakan nyata atas kekecewaan pada penguasa. Seperti Mesir, yang melahirkan revolusi gerakannya dimulai dari para pemuda (red: Moslem Brotherhood).
Inikah pula yang kemudian melahirkan strategi-strategi dan pergerakan perlawanan yang baru pada bangsa ini? Gerakan yang revolusioner. Wallahu'alam bishowab..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar