Blog
ini ditujukan hanyalah untuk berbagi..
berbagi hal yang belum sempat terucapkan lewat kata-kata dan tertumpahkan dengan tulisan,,

Memulai jejak dalam sebuah tulisan.
Menorehkan tinta sejarah hingga ia dikenal nyata.

Sejarah kehidupan dalam sebuah bingkai.
Melompati setiap ekstase dengan semangat menyala.

Walau terkadang lampu - lampu jalanan turut menghiasi medan menuju setiap tahap kemenangan, pengharapan dan sebuah pembelajaran tentang Kebijaksanaan.

Semua tertuang untuk sebuah cerita.
Cerita hidup yang aku, kau dan kita adalah pelaku setianya.
Hingga kemudian Cahaya gemilang itu mampu kau renggut, kau peluk dengan tanganmu.

Jumat, 07 September 2012

Mau sukses? Temukan kata kuncimu!


Sudah lama s.e.k.a.l.i. gak ngeblooooggg..... Baru aja kemaren disentil sama tweetnya mbah Jamil Azzaini tentang orang yang punya blog tapi sok sibuk (yang gak jelas banget) en ngelupain blognya.. Jleb banget dah rasanya. Soalnya saya banget tuh.. :p

Oke, kalem... say, "Alhamdulillah"... say hay..
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.. :)

By the way, sebenernya buku ini udah lama banget saya baca. Tapi baru kelarnya barusan aja. Pantes aja gak ketemu-ketemu kunci gimana buat sukses. Ternyata emang buku itu mesti dibaca dulu sampe habis ya. hehehe. Kelewatan -__-..

Bab ini ada di dalam bukunya Ippho Santosa "7 Keajaiban Rezeki", dan dari Bab ini juga ternyata saya menemukan kata kunci kesuksesan yang selama ini saya cari. cieh..
Inilah Bab tentang Pembeda Abadi, sebelum tau tentang apa itu pembeda abadi, saya mau nanya dulu nih sama reader-reader luar biasa yang lagi baca ini. Kalo kita ingin menjadi seorang pemenang, apa biasanya hal yang harus kita lakukan? tentunya dengan cara meningkatkan kelebihan dan memperbaiki kelemahan bukan?
Dan menurut kita serta pada umumnya, untuk sukses itu dengan cara menitikberatkan pada keduanya, iya kan?
Emang bener banget, tapi tunggu dulu, kita sebagai manusia yang sempurna tentunya juga memiliki kemampuan yang terbatas. Kita pun dituntut untuk memilih, menjalankan yang satu dan merelakan yang lain. Maka harus dipilih salah satu dari keduanya agar kesuksesan kita sampai lebih cepat. Kira-kira yang mana, meningkatkan kelebihan atau memperbaiki kelemahan?
Saya lebih setuju pada pilihan pertama, yaitu meningkatkan kelebihan. Jadi diibaratkan begini,

* Katakanlah, kamu jagonya dibidang design grafis dan ternyata lemahnya pada bidang masak-memasak.
* Dengan mengasah kelebihanmu dibidang design grafis, maka efektivitas design grafis anda dapat terdongkrak, dari yang sebelumnya bernilai 7 menjadi 9.
* Dengan mengasah kelemahanmu dibidang masak-memasak, maka efektivitas memasak anda dapat terdongkrak, dari yang sebelumnya bernilai 5 menjadi 7.
* Oke, berdasarkan ilustrasi di atas, terus bagaimana pendapatmu?
Mau dengar komentar saya, atau sebenernya yang saya dapetin dari bukunya Ippho Santosa??hehe..! baiklah, baiklah..

Pilihan pertama ya jelas-jelas menguntungkan, dengan meningkatkan potensi dan kelebihan yang kita miliki, maka kita yang awalnya bernilai rata-rata, menjadi di atas rata-rata, bahkan dengan potensi kita tersebut yang bernilai 9, kita dapat menjadi jawara - tak terkalahkan oleh siapapun!
Lantas, bagaimana dengan pilihan kedua? dengan kemampuan di bawah rata-rata, maka dengan mendongkrak nilai 5 menjadi 7, kita pun menjadi orang rata-rata. Tentunya anda menjadi orang yang biasa-biasa saja dibidang memasak. Dan pastinya, akan ada banyak orang lainnya yang dapat mengalahkan anda!

Kalaupun anda memang "gak pandai" dalam hal memasak. Hal yang harus anda lakukan adalah menemukan mitra yang pandai memasak alias dapat menutupi kekurangan anda tersebut. Salah satu caranya, bagi kaum pria ya cari istri! hehe..

Menurut Ippho sih, memang telah banyak buktinya bahwa orang yang sukses dan telah melejitkan karirnya adalah orang yang berani meningkatakn potensi kelebihannya. Belum ada cerita yang berhasil karena memperbaiki kelemahan. Memperbaiki ya, memperbaiki, bukan kelemahan karena ia cacat fisik, justru kalo cacat fisik, kelemahannya itulah kelebihannya. 

Selain menghasilkan, potensi anda ini akan menjadi kebahagiaan bagi anda. Ini menjadi semacam panggilan jiwa - bukan panggilan kerja!

Karena menghasilkan dan menyenangkan, anda pun terus mendalami potensi anda tersebut, hingga akhirnya ini menjadi keunggulan khusus yang anda miliki. Inilah yang namanya Pembeda Abadi

Pembeda anda dengan yang lain. Hal yang merupakan keunggulan, kata kunci pada diri anda yang menjadikan anda berbeda. Banyak yang sudah memiliki hak paten karena bertahan pada persepsi masyarakat pada gelar yang melekat padanya, bukan gelar akademik, namun gelar yang didapatkan seseorang karena kemampuan yang dimilikinya. Misalnya anda terus-terusan membahas tentang entrepreneur, maka anda akan dijuluki sebagai, misal, Alim sang entrepreneur. 
Seperti Ippho Santosa --> pakar otak kanan
Andrie Wongso --> entrepreneur
Arifin Ilham --> Dzikir
Ust. Yusuf Mansur ---> Sedekah 
dan masih banyak yang lainnya.

Banyak sudah contoh orang-orang yang tahu akan potensi dirinya kemudain meningkatkannya. Menjadikannya persepsi yang berkembang luas di masyarakat kemudian melekat pada dirinya. Itulah yang akan menjadi pembeda antara anda dengan yang lain, yang mengantarkan anda pada kesuksesan yang luar biasa dan menjadi paten akan sebuah keberadaan tentang aktualisasi diri anda.

Lalu bagaimana dengan saya? Saya sendiri telah menemukan kata kunci diri saya, selain kunci internal sebagai (perempuan alias Ibu rumah tangga), maka kata kunci kedua pada saya adalah Nursepreneur. Inilah dua kata kunci yang akan berusaha saya tingkatkan, pertahankan dan saya lejitkan. Biar kelak saya lebih dikenal dengan nama Multi nursepreneur atau Ummu Multi nursepreneur.hehe. Walau saya tak ingin melupakan keteguhan saya sebagai seorang wanita dan Ibu nantinya. Karena peranan inilah yang paling mulia bagi seorang wanita. But, you Have a dream! So, realize your dream as way as to give thanks to Your Rabbi for your beautifull life^^..

So, bagaimana dengan anda? Mari, temukan kata kuncimu! Kata kunci yang menunjukkan bahwa engkau berbeda!








Jum'atBarokah, Sept 7th 2012
in Lovelly BEM UNSRI Secretariat
16.00 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar