Blog
ini ditujukan hanyalah untuk berbagi..
berbagi hal yang belum sempat terucapkan lewat kata-kata dan tertumpahkan dengan tulisan,,

Memulai jejak dalam sebuah tulisan.
Menorehkan tinta sejarah hingga ia dikenal nyata.

Sejarah kehidupan dalam sebuah bingkai.
Melompati setiap ekstase dengan semangat menyala.

Walau terkadang lampu - lampu jalanan turut menghiasi medan menuju setiap tahap kemenangan, pengharapan dan sebuah pembelajaran tentang Kebijaksanaan.

Semua tertuang untuk sebuah cerita.
Cerita hidup yang aku, kau dan kita adalah pelaku setianya.
Hingga kemudian Cahaya gemilang itu mampu kau renggut, kau peluk dengan tanganmu.

Kamis, 06 Januari 2011

Biasakanlah hati untuk menata diri pada Cinta yang benar..kawan..

Cinta, tak bisa bosan atau pun mengelak pada hal yang tak dapat dihitung, tak dapat dibagi-bagi. walau pun pada kenyataannya terbagi, tapi mendapat tempat khsus setiap bedengnya.

Begitupun dengan hati, yang memiliki seribu alasan dan memisahkan kompromi dengan realita saat keidealismean cinta menuai di qalbu, lalu perlahan menaburkan sajak-sajak dan bunga-bunga surga milik langit.

yah,jika kau pernah tahu. Merombak hal yang tak sistematis, ia kacau, berantakan. Masih ingat cerita Sang Sanguinis? Ia membangun menara dengan seenaknya, dengan sebebas imajinasinya, tak tahu ukuran tanah,ketepatan bata, sehingga menara itu miring dibuatnya. ya, tapi apa yang terjadi kemudian adalah bahwa menara miring itu kemudian menjadi luar biasa, bahkan dunia pun mengakuinya.

Sama halnya dengan sajak-sajak buta Sakhesphere. Mengagunggkan sesuatu dengan aroma kematian.

Itulah Cinta, mengungkapkan sebuah kepekaan hati pada imajinasi dan melukiskannya pada realita.

Tapi sajak Cinta yang ingin kuhadirkan disini adalah sajak berbeda. Sajak kecintaan Kalau kita sudah terbiasa menata hati untuk cinta yang benar. Cinta yang memang seharusnya dimiliki dengan kesungguhan, Tauhid Illahiah.

Menunggumu sejenak seakan berpisah pada sajak keagungan abadi, menyiksa hati dan diri walau tiada benci,, melainkan kekaguman tingkat tinggi yang menembus dinding-dinding langit hati.

Terkadang rasa cemburu tak pernah dirasa, saat Sang Maha Cinta meletakkan kecemburuan_NYA padamu saat kau mencintai yang lain.

Terkadang renungan membuatmu menangis karena rasa sayang sederhana yang IA berikan padamu.

IA dengan tangan_NYA meletakkan cinta dihati_MU, tapi bukan untuk memuja yang lain,,melainkan IA hanya cukup kau mencintai-NYA saja,, dan meyakini akan segala keputusan_NYA.

walau kemudian IA memberikan hak sepenuhnya pada_MU untuk mengukir segala rencanamu di garis edar imajinasimu.

Dan memang kehidupan itu adalah milik_NYA yang IA hadiahkan padamu.

Karena memang bukan IA tahu, tapi tlah IA rangkai lebih dulu, segala rencana Indah_NYA, telah IA siapkan untukmu, maka saat aku mencoba mengukir Cinta. Kubiarkan ia menghiasi jiwa sebagai bentuk syukur pada_MU, tanpa menggeser kata satu, tanpa merubah kata Tauhid Cinta yang hanya kepada_MU..

Memang menata cinta yang benar butuh perjuangan. Tetapi justru itulah hakekat kehidupan : memperjuangkan cinta untuk selalu proporsional. Yaitu, cinta tertinggi kepada Allah, rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya. Lalu cinta-cinta lainnya harus berada di bawah ketiga hal tersebut, sehingga kemauan Allah dan Rasul-Nya kita utamakan lebih dari kemauan apa dan siapa yang kita cintai.

Allah,,, Kau Maha Tahu..

dan aku pun tahu, telah kau berikan aku pengetahuan agar aku tahu bahwa keyakinanku atas janji-janji dan hadiah indah_MU kan selalu menghias jiwa dan hatiku..

Jiwa dan hati orang-orang yang senantiasa menyerahkan Ruhnya padamu..

Biarkan daun itu melepas dirinya dari genggamanmu. peganglah ia bak pasir,, jika terlalu kuat, maka ia akan habis, jika terlalu lemah maka ia akan disapu angin. Peganglah ia bak pasir... Ia kan fitrah saat datang dan perginya pada dirimu..

tapi tak selayak Imanmu yang kokoh bersembunyi dalam tambang yang dalam,,ditempa begitu keras hingga menjadi Intan. Tak roboh, tak pecah dihadang angin, batu, dan lahar. Tetapi justru menjadi sesuatu yang sangat berharga, ia tak diwarisi, berdiri sendiri, dan milik segala hati yang Terhimpun dalam Cahaya Rabbi..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar