Blog
ini ditujukan hanyalah untuk berbagi..
berbagi hal yang belum sempat terucapkan lewat kata-kata dan tertumpahkan dengan tulisan,,

Memulai jejak dalam sebuah tulisan.
Menorehkan tinta sejarah hingga ia dikenal nyata.

Sejarah kehidupan dalam sebuah bingkai.
Melompati setiap ekstase dengan semangat menyala.

Walau terkadang lampu - lampu jalanan turut menghiasi medan menuju setiap tahap kemenangan, pengharapan dan sebuah pembelajaran tentang Kebijaksanaan.

Semua tertuang untuk sebuah cerita.
Cerita hidup yang aku, kau dan kita adalah pelaku setianya.
Hingga kemudian Cahaya gemilang itu mampu kau renggut, kau peluk dengan tanganmu.

Selasa, 16 November 2010

Memaknai Ied Adha dalam kisah Ibrahim AS dan Ismail AS


Hari pengorbanan itu tiba, hari berbagi, hari penuh cinta..

apa sesungguhnya maksud Allah memerintahkan Ibrahim AS untuk menyembelih anaknya Ismail AS?

Selama ini mungkin kita hanya mengenal hakikat berqurban secara makna umum, secara harfiyah.

Tetapi kemudian, pernahkah kita benar-benar meneladani dan memahami secara mendalam maksud dari perintah Allah ini?

Mari sejenak kita ulas kembali kisah tauladan yang begitu indah ini..

***

Sudah begitu lama Ibrahim menantikan kehadiran seorang anak. tapi tak kunjung hadir jua. Dalam penantiannya, justru Ibrahim semakin dekat dan semakin cinta kepada Allah. Sekian puluh tahun menanti, akhirnya doa mereka terjawab juga. Allah dengan limpahan kasih dan Rahmat_NYA menganugerahkan mereka setitik cahaya mutiara yang nantinya akan selalu bersinar dan akan menjadi penerang qalbu ayah ibunya. Dialah Ismail, seorang bayi tampan nan mungil yang sangat disayangi keluarganya atas rasa syukur yang tak hingga.

Tak sampai minggu dari kelahiran Ismail, Ibrahim pun mendapat perintah dari Allah untuk segera berperang, berjuang di jalan Allah.

Disaat kepergiannya, Ibrahim dengan hati yang sangat berat meninggalkan istri dan anaknya yang baru saja dilahirkan ke dunia, tetapi di lain sisi ia begitu mencintai Allah, Rabbnya. Ibrahim pun terus pergi, menapak meninggalkan rumah.

"Duhai suamiku, duhai suamiku!" Siti Hajar terus menerus memanggil-manggil Ibrahim, tetapi ia tetap berjalan tanpa menoleh sedikitpun.

"Duhai suamiku, kemana engkau hendak pergi?" panggil Siti Hajar berkali-kali, tetapi Ibrahim tetap saja pergi tanpa meninggalkan satu patah kata pun. Hatinya sudah terlalu berat untuk menolehkan muka kepada istrinya.

"Duhai suamiku, jika engkau pergi karena Allah, Maka pergilah! Berjuanglah! Istri dan anakmu disini akan senantiasa mendoakanmu!" bergetar suara Siti Hajar, kemudian Ibrahim pun menoleh dengan suara yang tertahan dan terserak air mata.

"Duhai istriku, Benar.. Aku akan pergi memenuhi panggilan jihadNYA. Baik-baiklah kau dengan anak kita." Ibrahim pun cepat-cepat memalingkan muka dan meneruskan perjalanannya dengan hati hancur, tetapi kecintaan yang begitu besar terhadap Rabbnya.

**

Bertahun-tahun dilalui, Ismail menjadi sosok pemuda cilik yang sehat dan pemberani. Suatu hari, tiba saat kepulangan Ibrahim. Istrinya yang melihat Ibrahim langsung menyambut dan menyalami tangannya dengan begitu hormat.

"Suamiku, kau sudah pulang kembali. Aku sangat bahagia"

"Begitu juga dengan aku duhai istriku.. istriku, bagaimana keadaan anak kita? dimana ia?"

"Segera kau temui ia. Ismail sedang bermain di halaman depan" tunjuk Siti Hajar kepada seorang anak yang tampan di halaman depan rumahnya.

tak sabar Ibrahim menanti-nanti saat-saat pertemuan itu. Ia pun segera berlali menemui anaknya.

"Anakku Ismail. Ini ayah pulang nak.. ayah pulang.." Ibrahim lalu memeluk anaknya dengan terisak.

"Ayah. Anda benar-benar ayahku?" tanya Ismail

"iya anakku,, ini ayahmu nak. Ayah sudah pulang nak.. Ayah sangat merindukanmu anakku.." Ibrahim memandangi wajahnya yang lugu. Ismail pun tersenyum dalam haru

"ayah. Engkau telah pulang ayah. Aku juga sangat merindukamu ayah.." Isak Ismail dan memluk Ibrahim semakin erat dengan linangan airmata.

**

Baru sehari dilaluinya, Ibrahim kemudian bermimpi. Ia berimpi bahwa Allah memerintahkan padanya untuk menyembelih anaknya, Ismail.

Ibrahim pun terbangun dan menangis. Ia tak bisa membayangkan kalau in benar-benar perintah Allah. Ia ragu apakah ini adalah perintah Allah ataukah syaitan yang masuk dalam mimpinya.

"Ya Allah..jika ini benar dan memang perintahmu. maka ulangi lagi mimpi itu dalam tidurku.." pinta Ibrahim dalam setiap shalatnya.

tetapi kemudian Ibrahim bermimpi hal yang sama, ia pun berdoa kembali

"Ya Allah,, jika sekali ini kau hadirkan mimpi yang sama kembali pada tidurku. Maka aku akan benar-benar yakin bahwa ini adalah perintah dariMU.."

untuk ketiga kalinya, ternyata Ibrahim tetap bermimpi hal yang sama. Hatinya menangis, ia pun bingung, memohon kepada Allah agar diberi kekuatan menyampaikan hal ini pada anaknya, walau dengan hati yang sangat pilu. kemudian datanglah waktu saat Ibrahim berdua saja dengan Ismail.

"Anakku, ayah telah mendapatkan mimpi, ayah telah meminta petunjuk padaNYA berkali-kali, dan dihadirkan mimpi yang sama. Ayah tahu ini adalah perintah Allah dan ayah ingin meminta pendapat darimu" dengan lembut Ibrahim berkata pada Ismail.

"Apakah hal itu ayah. katakanlah"

"anakku... ayah mendapat perintah dari Allah,, untuk menyembelihmu anakku. bagaimana pendapatmu?" Ibrahim dengan suara tertahan dan hendak mencucurkan air mata tak tertahan saat melihat wajah anaknya.

"ayah...jika engkau yakin itu memang perintah dari Allah, maka laksanakan ayah. laksanakanlah..!"dengan mata berkaca-kaca Ismail meyakinkan ayahnya

"tapi ada satu syarat ayah.."

"apa itu anakku.."

"saat ayah hendak menyembelihku nanti, maka lepaskanlah bajuku.. aku tidak sanggup membayangkan jika ibu melihat lumuran darah dibajuku nanti.."Ibrahim yang terkejut menyaksikan jawaban anaknya, langsung memeluk anaknya erat.

**

Ibrahim dan Ismail berjalan berdua, sengaja mereka memilih tempat yang sepi dan diatas bukit. Agar hanya Allah yang menyaksikannya. Ibrahim membawa pedang yang sangat tajam, agar anaknya tidak merasakan sakit yang terlalu lama saat hidupnya. sesampai di puncak bukit, Ibrahim pun membaringkan Ismail di dekat pangkuannya. Dilepaskannya baju anaknya perlahan.

" Ya Allah... Saksikan Ya Allah.. saksikan.. Kami penuhi perintahmu Ya Allah. Aku penuhi perintahmu karena aku lebih cinta padaMU Ya Allah.." Ibrahim pun menangis, pedang diangkatnya dan hendak mengenai leher anaknya yang halus. Tiba-tiba langit bergemuruh dan terdengar suara

"Wahai Ibrahim!! Aku telah menyaksikanmu.. Aku telah memberikan ujian padamu berupa anak yang kelak akan menggantikanmu. Aku ingin melihat apakah cintamu kepada yang lain melebihi cintamu kepadaKU.."

seketika Ibrahim pun tersungkur dan bersujud. Ia menangis sejadi-jadinya.

"Ya Allah,, telah engkau saksikan Ya Allah.. bahwa aku sangat mencintaimu Ya Allah..Aku sangat mencintaiMU.. maafkan aku Ya Allah, maafkan aku.."Ibrahim terisak dalam sujudnya.

Ismail pun kemudian digantikan Allah dengan hewan sesembelihan. Yang kemudian menjadi hewan qurban atas rasa syukur pada Rabbnya...

- - - - - - - - - - -

Saudara-saudara seiman yang kucintai karena Allah... telah lama kita dapati makna sesungguhnya dari berkurban. Makna sesungguhnya saat cinta dunia tergadaikan dengan cinta yang hanya kepadaNYA..

Kita tahu dan kita paham, selama ini yang dilakukan hanyalah sebatas berkurban, menyembelih hewan, kemudian membagi-bagikannya dengan orang-orang yang memang layak mendapatkannya.

Terkadang saat hari suci itu dirayakan, maka akan banyak dan bertaburan peluang kita untuk bersedekah, berbagi, pada sanak saudara kita yang sedang kesusahan diluar sana..

Tapi sadarkah kita makna sesungguhnya dari berqurban ini?? Mungkin sedekah kita sudah baik, amalan kita sudah banyak. Tapi terkadang kita lupa, lupa pada CINTA AGUNG yang hanya untuknya.

Banyak cinta-cinta di dunia yang justru melenakan dan mengajak kita untuk jauh kepadaNYA. Cinta dunia yang membuat Allah begitu dan terlalu sering untuk cemburu..

Betapa sering dan tanpa disadari kita telah menyakiti Yang Paling berhak atas kita, bahkan sangat sering membuatnya cemburu.

Padahal begitu banyak nikmat yang IA hadirkan, RahmatNYA tak pernah putus dan selalu mengalir pada kita. Jika saat ini mata yang indah itu IA ambil dari dirimu, apa yang hendak kau lakukan? Jika hidung yang bagus itu ia ambil sehingga tak dapat kau rasakan segarnya udara pagi, apa yang hendak kita lakukan. Bukanlah hanya sebtas pengandaian, jika ini benar-benar terjadi pada dirimu. Akankah kita akan terus merasa hebat, merasa gagah, merasa pintar, merasa baik tanpa Rahmat dan Bantuan dariNYA??

Kita terlalu disibukkan dunia, yang padahal Allah lah yang menganugerahkan semua itu, memberikan semua itu pada hamba yang sangat IA cintai, walaupun hambaNYA sering menyampakkan IA..

prnahkah kita memahami betapa Allah cinta dan sayang pada hambaNYA...

Mudah-mudahan iya..

Saksikan, renungkanlah duhai sahabatku, jika Allah suatu ketika menyampaikan sesuatu padamu... sesuatu yang mungkin setiap hari IA sampaikan tanpa kita sadari..

...

"Wahai hambaKU, setiap subuh bahkan sepertiga malam AKU menungguimu. memperhatikan dirimu berangkat dari tempat tidurmu. AKU sangat berharap kau bangun kemudian menyapaKU, memohon kepadaKU dengan segenap cintamu,, tapi lagi-lagi tak pernah KU dapatkan itu. Kau lebih memilih menarik selimut tebalmu,,yang kau tahu? adalah salah satu nikmat dariKU.

Wahai hambaku,, Lihatlah dunia lain diluar dirimu. Bencana ku tampakkan padamu, agar kau tahu, kau sadar, bahwa aku masih sangat menyayangimu, aku masih ingin kau bertaubat dan menebar kebaikan pada sesamamu, pada alam dan lingkunganmu. walau AKU harus terus bersabar akan cinta yang tak pernah kau letakkan di hatimu.

Aku tahu, ada sedikit cinta itu, tapi tak sebesar cintamu pada Dunia, cintamu pada uang, cintamu pada kekasihmu, cintamu pada istrimu, cintamu pada anakmu, cintamu pada orangtuamu, cintamu pada aktivitasmu yang sibuk dan populis sehingga begitu sering kau lupakan AKU.. Wahai hambaku, andai kau menyadari betapa besar CINTA dan NIKMAT yang KU berikan padamu, niscaya akan kau tinggalkan segala atribut dunia itu. Tingkahmu, bicaramu, pandanganmu, pola pikirmu, persaudaraanmu, sikapmu, niatmu, semua itu akan karena AKU.. Karena CINtamu pada_KU.."

SADARKAH KITA WAHAI SAUDARAKU? BAHWA CINTA ITU. CINTA ALLAH TERHADAP DIRIMU ITU BEGITU AGUNG DAN BEGITU MULIA. MASIHKAH KITA INGIN MENGINGKARI NIKMATNYA? MELUPAKAN IA SAAT BAHAGIA, TERSEOK-SEOK MEMINTA-MINTA JIKA TERTIMPA MUSIBAH, ATAU BAHKAN MEMAKI-MAKI DIRI_NYA.

TAPI AKU TAHU, KITA TAHU, BAHWA DIRIMU, DIDALAM HATIMU ITU, TELAH KAU SIMPAN DENGAN LEMBUT SEBENTUK CINTA YANG HANYA UNTUK_NYA. DAN HANYA KARENA_NYA..

Cinta muliamu itu, Cinta karena_NYA..

begitupun saat ini tertumpah, karena cintaku padamu sahabatku,,adalah cinta karena_NYA..

Wallahu'alam bi showab..